Assalamualaikum & Bismillah
Siapakah Alexender Zulkarnain...nak tahu..sila angkat tangan..(hahaha macam nampak je)..ok,siapa nak jawapan untuk periksa sila baca sampai habis..
“Siapa yang aniaya, akan kami siksa dan dikembalikan kepada Tuhan agar Tuhan memberi siksa yang lebih hebat lagi. Adapun orang-orang yang saleh dan baik, akan kami lindungi serta diberi ganjaran-ganjaran dan kepadanya kami hanya akan perintahkan kewajiban-kewajiban yang ringan saja.”
Kata-kata tersebut berasal dari mulut sang penguasa eropa yang sejarah hidupnya,kelakuannya,kepercayaannya,menjadi pro dan kontra lebih dari 2300 tahun setelah sepeninggalnya iskandar zulkarnain,atau Alexander zulkarnain,atau yang kerap kita kenal dengan nama Alexander the great.
Alexander dilahirkan di Macedonia,tahun 356 sebelum masehi beliau lahir sebagai seorang pangeran yang akan meneruskan kekuasaan ayahnya Raja Philip II, Alexander dididik dengan pendidikan terbaik,dilatih oleh guru-guru terbaik dan dikurniai bakat terbaik,sebagai ilmuan,panglima,pangeran,dan pemimpin yang baik.

tersebutlah nama salah seorang pemikir terkenal pada zaman itu Aristoteles sebagai salah satu guru dari Alexander,pada usianya yang masih muda Alexander mengikuti pertemuan-pertemuan politik antara para raja dan bangsawan,kecerdasannya mengundang rasa iri serta kekaguman para raja.
keberaniannya ditempa oleh cerita tentang keberanian Achiles yang berasal dari buku iliad pemberian dari gurunya Aristoteles,Achiles nama seorang pejuang yang diceritakan begitu gagah berani dan kuatnya menimbulkan kesan positif bagi Alexander muda.
pada usianya yang ke 20 ayahnya Raja Philip II meninggal dunia karena terbunuh oleh beberapa orang yang tidak menyukainya,saat itulah Alexander diangkat menjadi seorang raja,mewarisi kekayaan Macedonia,serta mewarisi kekuasaan sebagai pemimpin tertinggi.
"Sehingga, apabila dia sampai di tempat terbenam
Matahari, didapatinya matahari itu terbenam dalam mata
air yang berlumpur hitam. Di sana didapatinya satu
kaum. Kami berkata : Hai, Zul'karnain, adakalanya
engkau siksa (kaum yang kafir itu) atau engkau
perlihatkan kepada mereka kebaikan..."
(Surah al-Kahfi 18 ayat 86)
Alexander zulkarnain,diceritakan dalam Al-quran yang tiada keraguan didalamnya,sebagai seorang yang mengemban tugas menegakkan Kebenaran,beliau mengemban tugas tersebut dan mulai bergerak dengan cara memperluas kekuasaan macedonia, pertama dia menyerbu daerah yang sekarang dikenal sebagai bulgaria dan rumania.
Pada zaman itu dikenal kebengisan tentara Imperium persia,tentara yang tidak mengampuni anak-anak,orang tua mahupun wanita,kekuasaan Imperium persia antara lain membentang dari Selat Dardanella sampai ke India.
Tahun 334 sebelum masehi,Alexander memulai penyerbuan ke wilayah-wilayah Asia menyeberangi laut Marmoa mendarat di daerah Asia kecil atau sekarang Turki.
kemenangan demi kemenangan setelah kemenangan pertama di sungai Granicus tidak membuat Alexander
melupakan tugas utamanya,setelah berbagai penaklukan beliau tidak mengizinkan melainkan membuat kesepakatan dengan menghormati kepercayaan bangsa-bangsa yang ditaklukannya,bahkan dalam beberapa versi diceritakan Alexander menikahi salah seorang dari bangsa yang ditaklukannya.

Antara Iskandar zulkarnain dengan Yajud dan Majud.
Dikisahkan,saat Iskandar menuju Armenia melewati Persia dan Azerbaijan,dia menemui bangsa yang hidup diantara dua gunung,bangsa tersebut terlihat hidup dalam ketakutan,kegelisahan,seakan setiap harinya adalah ketakutan,Iskandar tidak memahami bahasa yang digunakan bangsa tersebut,akhirnya Iskandar mengerti alasan ketakutan bangsa tersebut,adalah dikarnakan bangsa tersebut tinggal berdampingan dengan bangsa Yajud dan Majud,Bangsa yang kejam,menghancurkan segala yang mereka lewati,membunuh siapa yang mereka temui.
Iskandar meminta bahan-bahan dari bangsa yang hidup diantara dua gunung tersebut,untuk membuat tembok yang tidak bisa di tembus oleh siapapun,oleh apapun.
“tembok ini adalah anugrah dari tuhanku,hanya tuhankulah yang dapat menembusnya dengan izinnya”
Bangsa yang hidup diantara dua gunung tersebut berterima kasih pada Iskandar serta memberikannya upah,namun Iskandar berkata
“saya menghargai pemberian dari kalian,namun saya tidak mengharapkannya,adalah rahmat tuhan saya yang telah memberikan saya segalanya”
Setelah Iskandar Zulkarnain dapat menaklukkan negeri-negeri lainnya ditimur, barat, diutara dan diselatan, maka kerajaannya kini
meliputi: Moroko, Rom, Yunani, Mesir, Persia dan India, sehingga merupakan sebuah kerajaan yang amat luas, yang belum pernah terjadi sebelumnya, dimana penduduknya kini hidup dengan aman
tenteram dan makmur.
Cita-cita Iskandar Zulkarnain telah dapat dicapainya, berkat pertolongan Allah, kerana dia selalu berlindung diri kepadaNya. Tetapi sayang setelah Iskandar Zulkarnain meninggal dunia, kerajaan
yang besar dan bahagia itu menjadi berpecah-belah, kerana perebutan kekuasaan para pengikutnya yang ditinggalkannya.
Iskandar Zulkarnain yang bererti raja Timur dan Barat, telah dapat mempersatukan kerajaan Timur dengan kerajaan Barat, menjadi suatu kerajaan yang adil dan makmur, berkat ilmu dan pengetahuannya, serta berkat dasar ketuhanan yang selalu dipegangnya teguh dalam mendirikan kerajaan besar itu.
Cita-cita Iskandar Zulkarnain yang suci murni dan maha besar itu, untuk sementara telah dilanggar oleh manusia yang berkuasa sesudahnya.
“beliau adalah raja yang agung,yang merendahkan keagungannya dibawah naungan keagungan yang Esa..beliau adalah raja yang agung,yang keagungannya anugerah dari yang maha agung..beliau adalah raja yang bijaksana,yang kebijaksanaannya adalah amanah dari yang kuasa”
NI MAKLUMAT LAIN,KALAU RAJIN SILALAH BACA....KALAU MALAS ..PERGI TIDUR....hihihi
Siapakah Alexender Zulkarnain...nak tahu..sila angkat tangan..(hahaha macam nampak je)..ok,siapa nak jawapan untuk periksa sila baca sampai habis..
“Siapa yang aniaya, akan kami siksa dan dikembalikan kepada Tuhan agar Tuhan memberi siksa yang lebih hebat lagi. Adapun orang-orang yang saleh dan baik, akan kami lindungi serta diberi ganjaran-ganjaran dan kepadanya kami hanya akan perintahkan kewajiban-kewajiban yang ringan saja.”
Kata-kata tersebut berasal dari mulut sang penguasa eropa yang sejarah hidupnya,kelakuannya,kepercayaannya,menjadi pro dan kontra lebih dari 2300 tahun setelah sepeninggalnya iskandar zulkarnain,atau Alexander zulkarnain,atau yang kerap kita kenal dengan nama Alexander the great.
Alexander dilahirkan di Macedonia,tahun 356 sebelum masehi beliau lahir sebagai seorang pangeran yang akan meneruskan kekuasaan ayahnya Raja Philip II, Alexander dididik dengan pendidikan terbaik,dilatih oleh guru-guru terbaik dan dikurniai bakat terbaik,sebagai ilmuan,panglima,pangeran,dan pemimpin yang baik.
tersebutlah nama salah seorang pemikir terkenal pada zaman itu Aristoteles sebagai salah satu guru dari Alexander,pada usianya yang masih muda Alexander mengikuti pertemuan-pertemuan politik antara para raja dan bangsawan,kecerdasannya mengundang rasa iri serta kekaguman para raja.
keberaniannya ditempa oleh cerita tentang keberanian Achiles yang berasal dari buku iliad pemberian dari gurunya Aristoteles,Achiles nama seorang pejuang yang diceritakan begitu gagah berani dan kuatnya menimbulkan kesan positif bagi Alexander muda.
pada usianya yang ke 20 ayahnya Raja Philip II meninggal dunia karena terbunuh oleh beberapa orang yang tidak menyukainya,saat itulah Alexander diangkat menjadi seorang raja,mewarisi kekayaan Macedonia,serta mewarisi kekuasaan sebagai pemimpin tertinggi.
"Sehingga, apabila dia sampai di tempat terbenam
Matahari, didapatinya matahari itu terbenam dalam mata
air yang berlumpur hitam. Di sana didapatinya satu
kaum. Kami berkata : Hai, Zul'karnain, adakalanya
engkau siksa (kaum yang kafir itu) atau engkau
perlihatkan kepada mereka kebaikan..."
(Surah al-Kahfi 18 ayat 86)
Alexander zulkarnain,diceritakan dalam Al-quran yang tiada keraguan didalamnya,sebagai seorang yang mengemban tugas menegakkan Kebenaran,beliau mengemban tugas tersebut dan mulai bergerak dengan cara memperluas kekuasaan macedonia, pertama dia menyerbu daerah yang sekarang dikenal sebagai bulgaria dan rumania.
Pada zaman itu dikenal kebengisan tentara Imperium persia,tentara yang tidak mengampuni anak-anak,orang tua mahupun wanita,kekuasaan Imperium persia antara lain membentang dari Selat Dardanella sampai ke India.
Tahun 334 sebelum masehi,Alexander memulai penyerbuan ke wilayah-wilayah Asia menyeberangi laut Marmoa mendarat di daerah Asia kecil atau sekarang Turki.
kemenangan demi kemenangan setelah kemenangan pertama di sungai Granicus tidak membuat Alexander
melupakan tugas utamanya,setelah berbagai penaklukan beliau tidak mengizinkan melainkan membuat kesepakatan dengan menghormati kepercayaan bangsa-bangsa yang ditaklukannya,bahkan dalam beberapa versi diceritakan Alexander menikahi salah seorang dari bangsa yang ditaklukannya.
Antara Iskandar zulkarnain dengan Yajud dan Majud.
Dikisahkan,saat Iskandar menuju Armenia melewati Persia dan Azerbaijan,dia menemui bangsa yang hidup diantara dua gunung,bangsa tersebut terlihat hidup dalam ketakutan,kegelisahan,seakan setiap harinya adalah ketakutan,Iskandar tidak memahami bahasa yang digunakan bangsa tersebut,akhirnya Iskandar mengerti alasan ketakutan bangsa tersebut,adalah dikarnakan bangsa tersebut tinggal berdampingan dengan bangsa Yajud dan Majud,Bangsa yang kejam,menghancurkan segala yang mereka lewati,membunuh siapa yang mereka temui.
Iskandar meminta bahan-bahan dari bangsa yang hidup diantara dua gunung tersebut,untuk membuat tembok yang tidak bisa di tembus oleh siapapun,oleh apapun.
“tembok ini adalah anugrah dari tuhanku,hanya tuhankulah yang dapat menembusnya dengan izinnya”
Bangsa yang hidup diantara dua gunung tersebut berterima kasih pada Iskandar serta memberikannya upah,namun Iskandar berkata
“saya menghargai pemberian dari kalian,namun saya tidak mengharapkannya,adalah rahmat tuhan saya yang telah memberikan saya segalanya”
Setelah Iskandar Zulkarnain dapat menaklukkan negeri-negeri lainnya ditimur, barat, diutara dan diselatan, maka kerajaannya kini
meliputi: Moroko, Rom, Yunani, Mesir, Persia dan India, sehingga merupakan sebuah kerajaan yang amat luas, yang belum pernah terjadi sebelumnya, dimana penduduknya kini hidup dengan aman
tenteram dan makmur.
Cita-cita Iskandar Zulkarnain telah dapat dicapainya, berkat pertolongan Allah, kerana dia selalu berlindung diri kepadaNya. Tetapi sayang setelah Iskandar Zulkarnain meninggal dunia, kerajaan
yang besar dan bahagia itu menjadi berpecah-belah, kerana perebutan kekuasaan para pengikutnya yang ditinggalkannya.
Iskandar Zulkarnain yang bererti raja Timur dan Barat, telah dapat mempersatukan kerajaan Timur dengan kerajaan Barat, menjadi suatu kerajaan yang adil dan makmur, berkat ilmu dan pengetahuannya, serta berkat dasar ketuhanan yang selalu dipegangnya teguh dalam mendirikan kerajaan besar itu.
Cita-cita Iskandar Zulkarnain yang suci murni dan maha besar itu, untuk sementara telah dilanggar oleh manusia yang berkuasa sesudahnya.
“beliau adalah raja yang agung,yang merendahkan keagungannya dibawah naungan keagungan yang Esa..beliau adalah raja yang agung,yang keagungannya anugerah dari yang maha agung..beliau adalah raja yang bijaksana,yang kebijaksanaannya adalah amanah dari yang kuasa”
NI MAKLUMAT LAIN,KALAU RAJIN SILALAH BACA....KALAU MALAS ..PERGI TIDUR....hihihi
Iskandar
Zulkarnain dikenali sebagai raja dan penakluk yang tiada tolak
bandingnya. Di kalangan umat Islam, beliau dikenali sebagai Iskandar
Agung. Manakala dalam masyarakat Barat, beliau dipanggil Alexander The
Great.
Namun, perbezaan nama itu menimbulkan persoalan yakni adakah kedua-dua nama itu orang yang sama ataupun tokoh yang berbeza. Persoalan ini masih belum terjawab.
Di kalangan ulama dan para sarjana, mereka berbeza pendapat mengenai perkara ini kerana terdapat beberapa perbezaan dan ketidak selarasan cerita mengenai Iskandar Zulkarnain mengikut versi Islam dan barat.
Namun begitu A. Yusuf Ali, salah seorang ulama yang terlibat dalam menterjemah dan mentaksirkan al-Quran ke dalam bahasa Inggeris, menyimpulkan bahawa Iskandar Zulkarnain yang disebut dalam Quran dan sejarah Islam sama dengan Alexander The Great di barat. Perbezaan nama itu timbul kerana Raja Iskandar Zulkarnain menguasai empayar yang luas melangkaui dari benua Eropah sampai ke Timur Jauh. Beliau memerintah dua kerajaan dunia iaitu Timur dan Barat. Iskandar Zulkarnain pernah memimpin bala tentera ke Parsi, India, Bulchistan, dan Asia Tenggara. Malahan pernah belayar mengelilingi Semenanjung Tanah Melayu dan singgah di kota Medang Kamulan timur yang terletak di Kelantan.Di Medang, Iskandar Zulkarnain merancang untuk menguasai seluruh Kepulauan Melayu.
Menurut catatan sejarah, Iskandar Zulkarnain berada Pulau Jawa selama 20 tahun untuk tujuan berdakwah. Setelah itu, beliau memimpin angkatan tenteranya menuju ke China. Kedatangannya mendapat tentangan yang hebat daripada Maharaja China. Tetapi bala tentera Iskandar Zulkarnain terlalu kuat dan akhirnya tentera China menyerah kalah.Maharaja China terpaksa menyerahkan bahagian timur Wilayah Shensi kepada Iskandar Zulkarnain. Beliau telah melantik seorang gabenor dan menamakan wilayah itu ‘Shang’ iaitu dari sebutan Cina ‘Yaksan’, nama asal Iskandar Zulkarnain. Selepas berjaya menguasai sebahagian wilayah Shang, China, Iskandar Zulkarnain meneruskan misi penaklukan ke negara Korea sebelum menyeberang ke Kepulauan Jepun. Dengan itu, tercapailah hasrat Iskandar Zulkarnain untuk sampai ke negara matahari terbit iaitu tempat yang paling hujung di sebelah timur.
Di setiap negara yang ditaklukinya, Iskandar Zulkarnain telah mengambil kesempatan untuk menyebarkan agama Nabi Ibrahim. Hampir tiga perempat dan penjuru dunia telah dijejaki oleh Iskandar Zulkarnain. Perihal ini ada disebut dalam al-Quran bahawa Iskandar Zulkarnain telah sampai ke negara matahari jatuh iaitu Norway dan terbit yakni Jepun. Sebab itulah beliau digelar “Zulkarnain” yang dalam bahasa Arab membawa pengertian “yang mempunyai dua tanduk”. Dua tanduk itu merujuk kepada dunia barat dan timur.
Iskandar Zulkarnain dipercayai hidup lebih 3500 tahun yang lalu.Mengikut kitab Sulalatus Salatin, raja-raja Melayu merupakan keturunan Iskandar Zulkarnain. Ramai pengkaji sejarah meragui hubungan tersebut dan menyifatkannya sebagai percubaan penulis kitab itu untuk mengangkat martabat dan menunjukkan kehebatan serta kemuliaan raja-raja pada zaman dahulu. Sesetengah pula yang menyifatkannya sebagai mitos yang sengaja diadakan.
Begitu juga legenda mengenai Iskandar Zulkarnain sengaja diperbesar-besarkan.Mengikut legenda barat, Raja Iskandar Agung pernah membina tembok gerbang besi bagi menyekat Yakjuj dan Makjuj yang lari ke sebuah gunung. Tujuannya ialah untuk mengelakkan kedua-dua makhluk ini daripada membuat onar dan mencetuskan huru-hara. Gerbang besi ini kononnya pernah ditemui oleh seorang pengembara China pada kurun ke-7 Masihi. Pengembara yang bernama Hiouen Tsiang menjumpai gerbang itu ketika dalam perjalanannya ke India. Beliau hanya menemui dua daun pintu yang diperbuat daripada besi dan digantung dengan loceng-loceng. Pintu gerbangnya sudah tidak wujud lagi. Keadaan ini mungkin disebabkan gerbang besi itu telah dirobohkan oleh orang-orang Monggol yang keluar menjelajah ke barat. Tembok gerbang besi itu dipercayai terletak di sebuah daerah yang bernama Hissar iaitu lebih kurang 150 batu dari Bukhara.
Kisah Iskandar Zulkarnain turut disebut secara tidak langsung dalam kitab Injil. Iskandar Agung atau Alexander The Great dibayangkan sebagai seorang raja yang gagah perkasa dan memerintah jajahan yang besar. Namun empayar jajahannya musnah selepas kematiannya. Josephus, seorang ilmuwan yang berbangsa Yahudi-Palestin yang hidup hampir sezaman dengan Nabi Isa a.s. pernah menulis secara panjang lebar mengenai lawatan Iskandar Zulkarnain ke Juruselam dan Baitul Mukaddis yang menjadi kota suci kepada orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Islam.Baitul Mukaddis pernah diperintah oleh Nabi Sulaiman dan Nabi Daud.
Selepas kewafatan kedua-dua nabi tersebut, orang Yahudi berbalah sesama sendiri dan menyebabkan kota itu jatuh ke tangan Iskandar Zulkarnain. Selepas Iskandar Zulkarnain meninggal dunia, Baitul Mukaddis jatuh pula ke tangan beberapa kuasa seperti Rom, Parsi, dan Islam.
Sehingga ke hari ini, Baitul Mukaddis masih menjadi rebutan di kalangan orang-orang Islam, Yahudi, dan Nasrani dan menyebabkan pergolakan di Palestin masih menjadi isu yang tidak kunjung selesai.Yang lebih menarik dan pelik mengenai Iskandar Zulkarnain ialah beliau dikatakan pernah berguru dengan Aristottle, anak murid Plato, ahli falsafah Yunani yang terkenal. Justeru itu, timbul persoalan apakah Aristottle merupakan seorang yang beragama Islam kerana tidak mungkin bagi Iskandar Zulkarnain yang menganut ajaran Nabi Ibrahim mempelajari sesuatu yang bertentangan dengan akidah dan kepercayaannya.
Bukan sekadar itu, Iskandar Zulkarnain juga dikatakan memperturunkan zuriatnya di Asia Tenggara, India, dan Parsi. Di antaranya ialah “Bharata” yang lahir di Pulau Jawa. Daripada “Bharata” pula lahir Anushirwan yang menjadi Raja Parsi dan turun kaum Pandawa serta Kaurawa dalam abad pertama Masihi.Nampaknya terdapat usaha daripada pelbagai bangsa dan kaum untuk menghubungkan keturunannya dengan Iskandar Zulkarnain.
Jadi sudah tentu Iskandar Zulkarnain merupakan seorang tokoh dunia yang begitu hebat sehingga namanya disebut hampir dalam kebanyakan peradaban besar dan utama dunia. Setiap bangsa dan peradaban mempunyai panggilan yang tersendiri terhadap Iskandar Zulkarnain. Mereka cuba menampilkan sifat-sifat Iskandar Zulkarnain mengikut acuan serta nilai masyarakatnya.
Oleh hal yang demikian, bukan suatu perkara yang menghairankan kalau Iskandar Zulkarnain mempunyai nama dan panggilan yang lain selain daripada Iskandar Agung dan Alexander The Great. Hal ini kerana pada hakikatnya kedua-duanya merupakan orang dan tokoh yang sama.
Namun, perbezaan nama itu menimbulkan persoalan yakni adakah kedua-dua nama itu orang yang sama ataupun tokoh yang berbeza. Persoalan ini masih belum terjawab.
Di kalangan ulama dan para sarjana, mereka berbeza pendapat mengenai perkara ini kerana terdapat beberapa perbezaan dan ketidak selarasan cerita mengenai Iskandar Zulkarnain mengikut versi Islam dan barat.
Namun begitu A. Yusuf Ali, salah seorang ulama yang terlibat dalam menterjemah dan mentaksirkan al-Quran ke dalam bahasa Inggeris, menyimpulkan bahawa Iskandar Zulkarnain yang disebut dalam Quran dan sejarah Islam sama dengan Alexander The Great di barat. Perbezaan nama itu timbul kerana Raja Iskandar Zulkarnain menguasai empayar yang luas melangkaui dari benua Eropah sampai ke Timur Jauh. Beliau memerintah dua kerajaan dunia iaitu Timur dan Barat. Iskandar Zulkarnain pernah memimpin bala tentera ke Parsi, India, Bulchistan, dan Asia Tenggara. Malahan pernah belayar mengelilingi Semenanjung Tanah Melayu dan singgah di kota Medang Kamulan timur yang terletak di Kelantan.Di Medang, Iskandar Zulkarnain merancang untuk menguasai seluruh Kepulauan Melayu.
Menurut catatan sejarah, Iskandar Zulkarnain berada Pulau Jawa selama 20 tahun untuk tujuan berdakwah. Setelah itu, beliau memimpin angkatan tenteranya menuju ke China. Kedatangannya mendapat tentangan yang hebat daripada Maharaja China. Tetapi bala tentera Iskandar Zulkarnain terlalu kuat dan akhirnya tentera China menyerah kalah.Maharaja China terpaksa menyerahkan bahagian timur Wilayah Shensi kepada Iskandar Zulkarnain. Beliau telah melantik seorang gabenor dan menamakan wilayah itu ‘Shang’ iaitu dari sebutan Cina ‘Yaksan’, nama asal Iskandar Zulkarnain. Selepas berjaya menguasai sebahagian wilayah Shang, China, Iskandar Zulkarnain meneruskan misi penaklukan ke negara Korea sebelum menyeberang ke Kepulauan Jepun. Dengan itu, tercapailah hasrat Iskandar Zulkarnain untuk sampai ke negara matahari terbit iaitu tempat yang paling hujung di sebelah timur.
Di setiap negara yang ditaklukinya, Iskandar Zulkarnain telah mengambil kesempatan untuk menyebarkan agama Nabi Ibrahim. Hampir tiga perempat dan penjuru dunia telah dijejaki oleh Iskandar Zulkarnain. Perihal ini ada disebut dalam al-Quran bahawa Iskandar Zulkarnain telah sampai ke negara matahari jatuh iaitu Norway dan terbit yakni Jepun. Sebab itulah beliau digelar “Zulkarnain” yang dalam bahasa Arab membawa pengertian “yang mempunyai dua tanduk”. Dua tanduk itu merujuk kepada dunia barat dan timur.
Iskandar Zulkarnain dipercayai hidup lebih 3500 tahun yang lalu.Mengikut kitab Sulalatus Salatin, raja-raja Melayu merupakan keturunan Iskandar Zulkarnain. Ramai pengkaji sejarah meragui hubungan tersebut dan menyifatkannya sebagai percubaan penulis kitab itu untuk mengangkat martabat dan menunjukkan kehebatan serta kemuliaan raja-raja pada zaman dahulu. Sesetengah pula yang menyifatkannya sebagai mitos yang sengaja diadakan.
Begitu juga legenda mengenai Iskandar Zulkarnain sengaja diperbesar-besarkan.Mengikut legenda barat, Raja Iskandar Agung pernah membina tembok gerbang besi bagi menyekat Yakjuj dan Makjuj yang lari ke sebuah gunung. Tujuannya ialah untuk mengelakkan kedua-dua makhluk ini daripada membuat onar dan mencetuskan huru-hara. Gerbang besi ini kononnya pernah ditemui oleh seorang pengembara China pada kurun ke-7 Masihi. Pengembara yang bernama Hiouen Tsiang menjumpai gerbang itu ketika dalam perjalanannya ke India. Beliau hanya menemui dua daun pintu yang diperbuat daripada besi dan digantung dengan loceng-loceng. Pintu gerbangnya sudah tidak wujud lagi. Keadaan ini mungkin disebabkan gerbang besi itu telah dirobohkan oleh orang-orang Monggol yang keluar menjelajah ke barat. Tembok gerbang besi itu dipercayai terletak di sebuah daerah yang bernama Hissar iaitu lebih kurang 150 batu dari Bukhara.
Kisah Iskandar Zulkarnain turut disebut secara tidak langsung dalam kitab Injil. Iskandar Agung atau Alexander The Great dibayangkan sebagai seorang raja yang gagah perkasa dan memerintah jajahan yang besar. Namun empayar jajahannya musnah selepas kematiannya. Josephus, seorang ilmuwan yang berbangsa Yahudi-Palestin yang hidup hampir sezaman dengan Nabi Isa a.s. pernah menulis secara panjang lebar mengenai lawatan Iskandar Zulkarnain ke Juruselam dan Baitul Mukaddis yang menjadi kota suci kepada orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Islam.Baitul Mukaddis pernah diperintah oleh Nabi Sulaiman dan Nabi Daud.
Selepas kewafatan kedua-dua nabi tersebut, orang Yahudi berbalah sesama sendiri dan menyebabkan kota itu jatuh ke tangan Iskandar Zulkarnain. Selepas Iskandar Zulkarnain meninggal dunia, Baitul Mukaddis jatuh pula ke tangan beberapa kuasa seperti Rom, Parsi, dan Islam.
Sehingga ke hari ini, Baitul Mukaddis masih menjadi rebutan di kalangan orang-orang Islam, Yahudi, dan Nasrani dan menyebabkan pergolakan di Palestin masih menjadi isu yang tidak kunjung selesai.Yang lebih menarik dan pelik mengenai Iskandar Zulkarnain ialah beliau dikatakan pernah berguru dengan Aristottle, anak murid Plato, ahli falsafah Yunani yang terkenal. Justeru itu, timbul persoalan apakah Aristottle merupakan seorang yang beragama Islam kerana tidak mungkin bagi Iskandar Zulkarnain yang menganut ajaran Nabi Ibrahim mempelajari sesuatu yang bertentangan dengan akidah dan kepercayaannya.
Bukan sekadar itu, Iskandar Zulkarnain juga dikatakan memperturunkan zuriatnya di Asia Tenggara, India, dan Parsi. Di antaranya ialah “Bharata” yang lahir di Pulau Jawa. Daripada “Bharata” pula lahir Anushirwan yang menjadi Raja Parsi dan turun kaum Pandawa serta Kaurawa dalam abad pertama Masihi.Nampaknya terdapat usaha daripada pelbagai bangsa dan kaum untuk menghubungkan keturunannya dengan Iskandar Zulkarnain.
Jadi sudah tentu Iskandar Zulkarnain merupakan seorang tokoh dunia yang begitu hebat sehingga namanya disebut hampir dalam kebanyakan peradaban besar dan utama dunia. Setiap bangsa dan peradaban mempunyai panggilan yang tersendiri terhadap Iskandar Zulkarnain. Mereka cuba menampilkan sifat-sifat Iskandar Zulkarnain mengikut acuan serta nilai masyarakatnya.
Oleh hal yang demikian, bukan suatu perkara yang menghairankan kalau Iskandar Zulkarnain mempunyai nama dan panggilan yang lain selain daripada Iskandar Agung dan Alexander The Great. Hal ini kerana pada hakikatnya kedua-duanya merupakan orang dan tokoh yang sama.
ok,that all for today.assalamualaikum
Tiada ulasan:
Catat Ulasan